Kamis, 27 Maret 2014

Menolak yang Berharga

Matius 10:14-15
Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.
...
Barry Silkman baru saja menutup teleponnya dengan gusar. Bagaimana tidak? Agen pemain tersebut baru saja ditolak mentah2 oleh Newcastle United, sang runner up Premier League tahun 1996.  Kubu Newcastle baru saja mengeluarkan sebuah kalimat kecut baginya, "mengapa kami harus mengeluarkan uang untuk pemain yang tidak jelas? Kami masih punya Tim Sherwood, kami tidak butuh pemain lagi, apalagi pemain baru seperti dia."  Padahal sang agen sudah berusaha menawarkan pemain ini dengan harga yang cukup murah, 1.2 juta pound, untuk sebuah pemain potensial.  Tak dinyana, sang pemain potensial ini pun kemudian dibeli oleh sebuah klub Italia yang berani membayar lebih, 3.2 juta pound.  Sang pemain itupun pindah dari klub lamanya, Bordeaux, menuju juara Italia, Juventus.  Sang pemain yang ditolak Newcastle ini, kemudian dikenal dunia sebagai pemain terhebat dan termahal pada masanya, yakni Zinedine Zidane.  Apakah Newcastle menyesal? Pasti.

Teman, demikian juga dengan berita Injil yang juga ditolak oleh banyak orang.  Berita tentang kasih Allah atas manusia pendosa, Yesus yang mati untuk menebus mereka, juga hidup baru yang menuhankan Kristus dan kembali memiliki hubungan yang dekat dengan Allah bukanlah sebuah berita yang menarik bagi banyak orang.  Mereka lebih senang dengan kehidupan lama mereka, tidak suka diusik dengan teguran akan dosa dan berita anugerah Allah.  Sebagian orang menganggap berita Injil sebagai berita yang ketinggalan zaman, tidak relevan, dan agak aneh.  Sebagian lagi bahkan menertawakan berita itu, bahkan memandang rendah kasih Allah yang ditawarkan pada mereka.

Bagi orang-orang yang demikian, Tuhan Yesus berpesan kepada para murid-Nya, untuk mengebaskan debu kakinya.  Tindakan ini adalah sebuah tindakan yang menunjukkan sebuah pemisahan antara mereka yang percaya dan mereka yang menolak untuk percaya.  Yesus mewanti-wanti mereka yang menolak untuk percaya, bahwa hari penghakiman akan datang, dan tanggungan mereka akan lebih berat dari Sodom dan Gomora.  Sodom dan Gomora adalah kota yang dihukum dengan hujan belerang karena dosa-dosa mereka yang begitu berat.  Namun bagi mereka yang menolak Kristus, hukuman mereka akan lebih berat, karena Sodom dan Gomora saat itu belum pernah mendengar Injil, sementara mereka yang menolak Kristus sudah memiliki kesempatan itu, tetapi menolaknya mentah-mentah.

Beberapa kali ketika memberitakan Injil, tidak jarang saya melihat begitu banyak orang memandang enteng berita anugerah Allah.  Saya bahkan beberapa kali habis akal, bagaimana caranya menyadarkan mereka untuk menginsafi dosa mereka, untuk membuka pikiran mereka bahwa mereka butuh Kristus dalam hidup mereka.  Namun inilah faktanya, bahwa akan ada orang-orang yang menolak Dia.  Manusia lebih memilih apa yang menyenangkan dirinya, dan mereka tak dapat mengenali apa yang paling penting bagi diri mereka sendiri.  Bagi saya, sangat sedih, ketika orang-orang memandang rendah berita salib Kristus, padahal mereka tidak sadar siapa yang sedang mereka tolak.

Teman, berada di pihak manakah kita? "Newcaste" atau "Juventus?"  Menolak Dia atau menerima, bahkan berani "membayar lebih" untuk mendapatkan Dia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar